Alkisah ada 2 Kiai di Jombang (nggak usah disebut nama gakpapa ya). Yang
satu ahli fiqih, satunya ahli tasawuf. Suatu hari ada orang desa yg kaya datang sowan ke Pak Kiai ahli fiqih. Orang ini punya anggota keluarga 7 orang plus 1 bayi baru lahir.
Untuk menyambut idul adha, dia mau berkorban. Agar bisa bareng2 sekeluarga naik si sapi saat di shiratal mustaqim kelak, dia minta persetujuan Pak Kiai agar diijinkan kurban 1 sapi.
Kiai : “Wah tidak bisa, tidak sah itu”
Orang Desa Kaya (ODK) : “Tapi yg 1 kan masih bayi Pak Kiai, lagian sapi saya ini besar sekali kok”
Kiai : “Tetep tidak sah, sapi ya hanya untuk 7 orang Pak”
Dengan sedih, si okane mochi ini pergi ke Kiai lain yang ahli tasawuf. Di luar dugaan…
Kiai : “Oh begitu… sah sah… kurban Sampeyan sah Pak”
ODK :”Lho… apa betul Pak Kiai”
Kiai : “Iya betul…. cuman…. ini begini… berhubung sapi sampeyan ini terlalu besar, jadi anak sampeyan yang bayi itu, kelak tidak bakalan bisa naik. Untuk itu butuh tangga”
ODK : “Baik Pak Kiai…. apa tangganya”
Kiai : “Tangganya itu kambing satu ekor”
ODK : “Oh… begitu… baik, saya beli kalau begitu”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar